Wartaisinpontianak- Seminar kepemudaan yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Â Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, di Aula Syekh abdul Rani Mahmud berjalan dengan sukses dan lancar, kamis (10/1/19).
Sekitar pukul 05:30 WIB para peserta sudah mulai memadati gedung Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN. Para peserta yang hadir sangat antusias sekali, bukan hanya mahasiswa IAIN tetapi juga dihadiri oleh kalangan siswa SMA, mahasiswa serta organisasi kepemudaan dari luar kampus IAIN.
Baca: Rektor IAIN: Dr. Syarif. MA Resmikan Seminar Kepemudaan
Kegiatan ini di hadiri oleh beberapa pemateri yang sangat familiar diantaranya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji S.H, M.Hum, kemudian AKBP K.Tri Panungko S.Ik, MM selaku Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Kalimantan Barat, dan Abdul Qodjha Jailani seorang penulis yang sekaligus aktivis.
Seminar kepemudaan yang di hadiri sekitar lima ratusan peserta ini sangat di tanggapi baik oleh Dr. Syarif M.A selaku rektor IAIN Pontianak. “Melalui seminar kepemudaan ini kita dapat menyampaikan sesuatu yang bisa di jadikan acuan atau setidaknya inspirasi untuk adek-adek pemuda tentang bagaimana menjadi pemuda yang baik, karena pemuda hari ini adalah cikal bakal pemimpin masa depan,” tuturnya saat di wawancarai di depan gedung Syekh Abdul Rani Pontianak.
Presiden Mahasiswa (PRESMA), Burhanuddin menyebutkan bahwa kegiatan ini sebenarnya merupakan agenda dukungan karena adanya bantuan oporsonal untuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN)Â se-Indonesia.
Burhan juga menuturkan bahwa ” Moment ini sebagai saksi karena telah usai menjadi pengurusan di DEMA IAIN Pontianak,” tutup beliau dalam sambutannya.
Ketua panitia, Usmandala Saputra mengatakan tujuan diadakannya Seminar Kepemudaan ini agar para kaum muda memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan zaman sekarang, yang mana sebuah zaman dikenal dengan era millenial atau zaman yang sudah serba canggih dan modern.
Miftah salah satunya, Â mahasiswi Pendidikan Agama Islam (PAI) k semester 1, yang merasa sangat senang mengikuti kegiatan tersebut. Dia juga rela menunggu dari pukul 07.00 WIB karena selain mendapatkan ilmu, juga bisa mendapatkan doorprize yang di janjikan oleh panitia.
“Saya nunggu dari jam 7 sampai hampir jam 8, agar bisa mendapatkan door prize dan ilmu gratis,” Tutup Miftah dengan antusiasnya.
Reporter: Rahmat Hidayah dan Jhihan rahmadhani
Editor: Adhe Siti Fatimah
