wartaiainpontianak.com – Ramadhan tahun ini sangat berbeda, jika biasanya orang-orang melakukan kegiatan yang biasa dilakukan seperti ngabuburit atau tarawih, tahun ini kegiatan itu dikurangi. Dikarenakan Corona masih hadir bulan Ramadhan sehingga banyak orang yang bekerja dirumah dan juga hanya rebahan dirumah. Hal ini memunculkan stigma mengenai rebahan, stigma sendiri adalah pandangan negatif seseorang terhadap sesuatu hal, jika diliat-liat memang orang-orang kebanyakan rebahan selama Ramadhan tetapi tidak selamanya rebahan itu dipandang negatif jika rebahan sambil melakukan hal positif seperti rebahan sambil memantau bisnis online atau kerja, mengerjakan tugas, atau nonton film dokumenter.
Rebahan yang berarti bersantai di atas kasur menjadi pilihan utama saat bulan ramadhan apalagi saat Corona seperti saat ini. Bagaimana tidak? Orang-orang menghindari melakukan kegiatan yang membuat diri mereka haus ataupun lapar dan mereka tidak bisa keluar rumah Rizaldi
gabuburit atau buka bersama dengan teman-teman. Tetapi terlalu lama rebahan tidak baik untuk tubuh contohnya persendian menjadi kaku dan juga nyeri punggung. Ketika kita tidak bergerak, kita kehilangan kekuatan dan fleksibilitas otot.
Ketika kita hanya rebahan sepanjang hari, kita kehilangan sekitar satu persen dari kekuatan otot kita setiap hari dan dalam seminggu kita bisa kehilangan 20 hingga 30 persen, selanjutnya ialah obesitas, Menurut penelitian dari Canadian Sleep Journal, kita yang tidur lebih dari sembilan jam besar kemungkinannya untuk menambah berat badan secara signifikan. Sama halnya dengan tidur terlalu lama, terlalu sering rebahan juga membuat kita mengalami pertambahan berat badan yang signifikan, lalu rebahan juga bisa menyebabkan depresi, Mereka yang hobi rebahan biasanya memiliki energi sedikit yang membuat mereka malas beraktivitas. Mereka juga cenderung menghindari kegiatan yang akan membantu diri merasa lebih baik. Suasana hati seperti itu dapat meningkat menjadi episode depresi yang lebih serius.
Maka dari itu kita harus tetap produktif walaupun tidak seproduktif seperti hari biasanya, seperti olahraga walaupun sebentar dan juga membantu orang tua.
Dalam situasi seperti saat ini kita harus menyeimbangkan antara rebahan dan melakukan aktivitas, rebahan yang terlalu lama tidak baik untuk tubuh kita, kita bisa melakukan aktivitas saat pagi dan siang hari lalu sorenya bisa istirahat sampai malamnya. Hindari melakukan kegiatan diluar rumah dan kegiatan berlebihan yang bisa membuat kita menjadi pingsan karena kekurangan cairan. Aktivitas produktif selama Ramadhan yang tidak mengeluarkan banyak tenaga seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mengerjakan tugas kuliah atau kantor.
Penulis : Ranaditya Dwi Rizki Rizaldi
Editor : Syarifah Desy Safitri