Sumber Foto: Jurnalis LPM Warta
wartaiainpontianak.com- Debat pertama calon wakil ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negri (IAIN) Pontianak periode 2024-2025 dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Partisipasi Aktif dalam Pembangunan Kampus” yang bertempat di gedung Aula Abdul Rani IAIN Pontianak. (19/02/2024)
Kegiatan ini dihadiri oleh Tamam sebagai mantan ketua DEMA-I 2019 dan Sopiyullah sebagai mantan ketua DEMA-I 2021. Selain itu dihadiri oleh Tim Sukes dari setiap pasangan calon, kemudian mahasiswa IAIN Pontianak yang turut meramaikan perdebatan pertama ini.
Debat ini dibuka oleh Fauzi Rahman Ali selaku Ketua Umum Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Pontianak dengan menuturkan bahwa adanya debat paslon ini diharapkan dapat memberikan ruang untuk meyakinkan para pemilih dengan penyampaian visi serta gagasan yang ditawarkan.
“Harapan dalam debat ini semoga bisa memberikan para calon kandidat menyampaikan visi dan misi untuk meyakinkan para pemilih nantinya. Karena mahasiswa harus melihat kualitas dari setiap calon pemimpinnya,” Jelas Fauzi.
Dari tema tersebut terbagi tiga sub tema didalamnya, yaitu tentang Hak dan Kewajiban Mahasiswa, Organisasi Mahasiswa, dan Alur Birokrasi yang menjadi inti dari perbedatan kali ini
Rizal Muhaimin selaku wakil dari pasangan calon 01 mengatakan tentang sub tema yang ke tiga bahwa ada dua konsep didalam alur birokrasi yaitu interupsi dan koordinasi. Selain itu, DEMA-I harus masif merespon aspirasi dari mahasiswa agar hak dan kewajiban dapat tersalurkan.
“Sifat interupsi tuh dari atas ke bawah, dan sifat koordinasi itu dari bawah ke atas seperti HMPS ke DEMA-I, DEMA-F ke DEMA-I , UKM UKK ke DEMA-I. Dari DEMA-I ke bawah seperti ke DEMA Fakultas itu interupsi. DEMA-I harus aktif dalam merespon aspirasi-aspirasi mahasiswa agar DEMA bisa menyalurkan aspirasi tersebut sehingga hak dan kewajiban terpenuhi,” Ucap Rizal.
Kemudian, pandangan dari wakil pasangan calon 02 terkait hal ini dengan memperbaikan akses saluran aspirasi bukan dengan menyalahkan alur birokrasi yang sudan ada.
“Kekuatan stakeholder organisasi mahasiswalah yang penting untuk membendung aspirasi mahasiswa dalam alur birokrasi, dengan memperbaiki dan memperbaharui sebaik baiknya, bukan menyalahkan alur birokrasi yang ada,” Tutup Fauzan.
Penulis: Olivia dan Fatim
Penyunting: Tim Penerbitan