Wartaiainpontianak.com — Setelah IAIN Pontianak selesai melaksanakan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) 2021, tersebar video yang sempat menggegerkan mahasiswa dan aktivis kampus. Video tersebut diunggah di salah satu media sosial Instagram @sahabat_iainptk yang secara aktif merekam jejak informasi seputar kampus IAIN Pontianak. Dalam video yang diunggah, komentar demi komentar dilontarkan oleh pengikut akun Instagram tersebut. (10/09/2021).
Setelah beberapa hari video tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa, wartaiainpontianak.com mewawancarai Sopiallah selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak. Secara online melalui WhatsApp, untuk meminta tanggapannya terhadap perbincangan hangat yang kian memanas di kolom komentar postingan video tersebut. Dalam proses wawancara, Sopi menyayangkan video yang beredar karena kejadian tersebut diluar kendali DEMA IAIN Pontianak.
“Kami mengawal kegiatan PBAK dari awal sampai akhir penutupan PBAK. Kami selalu mengupayakan melakukan sesuai dengan tugas dan fungsi DEMA.” kata Sopiallah.
Berdasarkan keterangan dari Sopiallah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) DEMA IAIN Pontianak akan menindaklanjuti video yang beredar dan mengambil tindakan solutif untuk meredam terkait komentar yang beragam agar tidak semakain meluas. Saat video tersebut dibuat dan disebarluaskan, secara keseluruhan panitia masih belum membahas tentang masalah tersebut karena akan diadakan evaluasi panitia terlebih dahulu.
“Hal tersebut terjadi karena kelalaian oknum panitia yang kurang mematuhi tugas masing-masing panitia,” tambah Sopiallah.
Muhammad Rabuan, selaku Mendagri DEMA IAIN Pontianak angkat suara bahwa dirinya mengetahui video yang beredar dari kawan-kawan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) melalui grup WhatsApp koordinasi UKM/UKK.
“Saya mengetahui hal tersebut pada saat selesai acara PBAK sebab saya masih sibuk mengantar barang dan mengurusi segala hal-hal yang berkaitan dengan bidang acara karena kebetulan saya bagian dari bidang acara di kepanitiaan PBAK,” tambah Rabuan.
Saat video mulai beredar hingga memancing perbincangan hangat, Rabuan mengarahkan langsung kepada seluruh mahasiswa yang mengupload video tersebut agar tidak terekspos terlalu jauh, serta berusaha meredam amarah dari teman-teman Ormawa tingkat Institut khususnya di UKM dan UKK atas video yang beredar.
Sebagai tindak solutif, langkah pertama yang akan dilakukan Rabuan adalah mengadakan evaluasi di kepanitiaan PBAK 2021 agar hal ini tidak terjadi di kemudian hari dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk selalu berkoordinasi dengan teman-teman UKM dan UKK untuk mendengar saran, masukkan, serta solusi yang mereka tawarkan agar hal ini diselesaikan atas dasar kebaikan bukan yang lain.
“Video ini terjadi di luar kendali DEMA dan saya sendiri selaku Mendagri, sebab saya saja tahu video tersebut dari grup koordinasi bukan dari orang yang bersangkutan atau dari snap mahasiswa. Harapan saya mengenai tindak lanjutnya, semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan menjadi bahan evaluasi yang penting untuk segala elemen di IAIN Pontianak,” tutup Rabuan.
Reporter : Feby Kartikasari
Editor : Mei Hani Anjani