Hai…, buat engkau yang sedang kelabu.
Keberadaanmu yang sama dengan kami.
Untuk sahabatku jambi, riau.
Salamku dari kalimantan.
Yang sabar yah!
Aku juga merintih sepertimu.
Atas musibah yang menimpa diri kalian.
Entahlah apa yang terjadi di sana?
Aku pun tak tahu!
…
Yang aku tahu
Kota yang dulu indah, akan pemandangannya.
Sekarang ia telah berubah!
menjadi tercemar
Akibat kabut asap yang sangat tebal.
…
Hari pagi yang terang menjadi petang
Matahari kini tak lagi tampak akan keterangannya.
Melainkan seperti arang yang terbakar.
Angin yang begitu segar
Kini harus runtuh, karena orang-orang yang tak berakal.
kau yang duduk di balik udara dingin
Makan di dalam ruangan yang tertutup.
…
Tolonglah, jangan hanya menjadi mayat yang tersandung.
Tolonglah, keluar dari peti empuk itu.
Dengarlah rintihan, dari nafas yang kian membisu.
Jangan sampai, kami menjadi mayat yang kelabu.
…
Karena engkau yang membisu.
Akan keadaan yang kami tempuh.
Wahai tuan, bangunlah dari tidurmu.
….
Penulis: Nur Manila