wartaiainpontianak.com – Pada tanggal 13 April 2020 mulai tersebar poster yang berupa Open Recruitment untuk relawan penanganan Covid-19 di Institut Agama Islam Negeri Pontianak yang didukung oleh SEMA dan DEMA IAIN Pontianak. Dalam poster tersebut dinyatakan bahwa terdapat 2 persyaratan yaitu Mahasiswa aktif IAIN Pontianak dan mengisi form link https://demaiainptk.typeform.com/to/cZu46W atau langsung menghubungi kontak yang tertera di poster tersebut. Adapun disebuatkan bahwa sasaran kegiatan ini di Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kuburaya dan Kabupaten Sambas yang berinduk di IAIN Pontianak. Jenis kegiatan ini berupa pemberian sembako, vitamin, masker, penyemprotan disinfektan dan pemberian edukasi kepada masyarakat tentang pandemi Covid-19.
“Mahasiswa relawan yang turun pada saat pelaksanaan kegiatan ini akan diberikan pembekalan secara protokol perihal kesehatan dan kesehatan relawan akan kita jamin,” jelas Muhammad Zainal Bahri selaku SEMA IAIN Pontianak.
Kegiatan ini adalah ide atau gagasan bersama dari DEMA, SEMA dan ormawa yang bersama-sama untuk mengusulkan ide ini untuk membentuk gugus penanganan Covid-19 ini kepada pihak akademik karena sesuai dengan SK yang diturunkan oleh Kementrian Agama. Mahasiswa hanya sebagai relawan sedangkan untuk kepanitiaan sendiri dikoordinasikan langsung dari LP2M. Susunan Tim gugus tugas pencegahan penularan Corona Virus IAIN Pontianak tertuang dalam keputusan Rektor No.272 Tahun 2020.
Walaupun pemerintah telah menggerakkan penanganan Covid-19 ini, tentunya tetap harus memerlukan masyarakat untuk terus bergerak menjadi relawan agar Covid-19 ini dapat ditangani dengan cepat sehingga memutus penyebaran Covid-19 ini. Relawan dari IAIN Pontianak ini sendiri tidak akan menjadi bentrok dengan gerakan pemerintah yang telah menangangi Covid-19 ini karena sasaran relawan nanti akan dibagi dalam 4 tempat dan dalam 4 tempat tersebut disediakan posko untuk penanganan Covid-19. Tidak perlu ragu mengenai social distancing karena akan dibentuk perpecahan relawan sehingga relawan dari IAIN Pontianak tidak berkumpul dalam satu titik posko saja.
“Anggaran yang tersedia saat ini berasal dari refocusing anggaran LP2M sebesar 286.310.000,” sebut Dr. Mujiono, M. Pd selaku kasubag LP2M IAIN Pontianak.
Dari DEMA dan SEMA sendiri akan menampung mahasiswa yang memiliki potensi akademik dan non-akademik. Penampungan potensi ini ditujukan untuk mengadakan kegiatan yang unik dalam penanganan Covid-19 seperti drama atau stand up atau bahkan ceramah yang memberikan edukasi tentang Covid-19 dalam versi yang tidak biasa agar masyarakat merasa terhibur namun tetap mendapatkan edukasi. Kegiatan unik ini akan dipublikasi ke media dan hasil rapat dari LP2M bahwa akan membuat tim riset yang ditujukan untuk menulis yang akan dijadikan buku atau jurnal yang akan disebarluaskan kepada masyarakat terkait edukasi pandemi Covid-19.
” Dan kita akan menjaga bersama. Jangan khawatir,” tambah Muhammad Zainal Bahri.
Kegiatan ini ditujukan kepada mahasiswa yang mau berkontribusi dan tidak ada paksaan sehingga dari pihak DEMA dan SEMA hanya mengajak teman-teman mahasiswa yang mau menjadi relawan pemutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kegiatan ini didasarkan atas aspirasi mahasiswa dan alhamdulillah diwujudkan oleh Rektor dengan melimpahkan tanggung jawab kepada LP2M. Semoga kegiatan ini mampu memutus penyeberan covid-19,” tutur Muhammad Zainal Bahri.
Muhammad Fahmi selaku Presiden Mahasiswa berharap jika seluruh kalangan dapat membantu jalannya kegiatan ini.
“Semua elemen yang khususnya di IAIN Pontianak dari mahasiswa maupun akademik harus mendukung kegiatan ini dalam perang berkontribusi Covid-19 untuk memutus penyebaran virus agar tidak terlalu lama,” kata Fahmi.
Tak banyak yang diharapkan dari Mujiono, hanya sepenggal kata yang begitu berarti agar wabah ini segera pergi.
“Covid-19 hilang dari muka bumi.” tutup Mujiono.
Reporter : Feby Kartikasari
Editor: Syarifah Desy