www.wartaiainpontianak.com – Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) adakan Ngobrol Pintar (Ngopi) dengan mengusung tema Islam dan Kearifan Lokal, yang dilaksanakan di halaman gedung saifudin zuhri IAIN Pontianak. Selasa(23/10/18).
Dimas Wildhani selaku ketua penyelenggara memilih tema ini karena ingin menggali nilai-nilai islam yang sejatinya.
“Sejatinya semua manusia memiliki jiwa kemanusiaan dalam islam, tema ini diangkat salah satunya untuk meningkatkan nilai teologi lingkungan kealaman,”. Jelas Dimas.
Hijrah Haryono selaku enumerator research Kalbar menanggapi adanya diskusi ini dengan baik.
“Saya rasa tema ini sangat menarik ketika berbicara tentang islam dan kearifan lokal. Ada keunikan masyarakat kita, seperti jika kita beli kursi kulit kita kadang-kadang tidak menikmati kulitnya, karena disana ada semacam plastik kita enggan membuang nya karena alasan sayang. Itulah proses ketuhanan kita, umumnya adalah seperti itu,”. Kata Hijrah.
Manusia mengklaim 75% bencana yang terjadi di Indonesia saat ini adalah adzab akibat daya maksiat yg berlebihan.
“25% manusia mengklaim bencana yang terjadi itu bukan adzab, tapi memang terjadi begitu saja karna memang sudah waktunya. Jadi kita sebagai mahasiswa harus be objective dalam menanggapi klaim klaim tersebut. Kita harus mencari sumbernya, apakah benar bencana ini sebuah kutukan dari ulah manusia atau memang sebuah keniscayaan alam yg seharusnya terjadi,”. Jelas Dimas.
Berbicara tentng kearifan, kepentingan alam harus mendahului kepentingn manusia.
“Alam sudah tersedia sebelum kita datang kedunia, Kemarahan itu lebih cepat di produksi daripada kecerdasan mnusia. Manusia termasuk mengeksploitasi bukan memproduksi jadi alam pun akan marah, Alam punya hukum sendiri dan kita tidak bisa menginterprensinya harus siap menerima dampaknya” Tambah Hijrah saat duduk di depan puluhan peserta.
Setelah alam terwujud manusia datang baru ada aturan yang disebut dengan agama. Alam punya frame nya tersendiri dalam menjaga hal tersebut.
“Islam masuk agar tidak ada kehancuran, agama hadir mengokohkan dan memurnikan juga perlakuan mana yang bertentangan dengan islam dan mana yang sesuai dengan islam,”. Tutup Hijrah
Reporter : Syarifah Desy
Editor : Aris Mustofa