wartaiainpontianak.com – Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) merupakan salah satu fakultas yang paling banyak peminatnya di antara tiga fakultas yang dimiliki oleh Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat. Sehingga tidak dipungkiri Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FSEI IAIN Pontianak sangat memperhatikan perkembangan kegiatan mahasiswa di fakultasnya.
Berbagai sektor diperbaiki dan ditingkatkan, satu di antaranya melakukan audiensi dengan pimpinan-pimpinan FSEI pada Rabu (28/3/2018).
Dalam rangka memperingati 20 tahunnya reformasi yang jatuh pada tanggal 21 April 2018 kelak, DEMA FSEI IAIN Pontianak bekerjasama MPR RI baru saja menyelenggarakan kegiatan Diskusi Mahasiswa yang bertemakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan: Capaian dan Tantangan 20 Tahun Reformasi, Sabtu (31/3/2018) bertempatkan di Stadium Café Jalan Gajah Mada.
Mendatangkan Ir. H Zulfadhli, MM selaku Anggota MPR RI beserta rombongan Tenaga Ahli MPR RI. Tujuan terlaksananya kegiatan ini dengan maksud merangkum 20 tahun reformasi dan dengan harapan pemuda selalu siap menjadi bagian di dalamnya.
Intanea Gildha Hatari selaku Ketua Panitia menuturkan kegiatan ini berlangsung khidmat dan terlaksana sebagaimana mestinya. “Alhamdulillah terlaksana sebagaimana mestinya, meskipun dadakan karena kita menyesuaikan dengan waktu dari pemateri, namun demikian tidak mengurangi rasa khidmat pelaksanaan kegiatan tersebut,” ucap Intan.
Menurut Muhammad Firdaus selaku Ketua DEMA FSEI IAIN Pontianak, kegiatan ini bertujuan sebagai wadah untuk mempelajari dan memahami makna 4 Pilar Kebangsaan sehingga dapat diamalkan dan diteruskan ke masyarakat. “Menjalankan peran sebagai mahasiswa untuk mempelajari dan memahami makna 4 pilar kebangsaan sehingga dapat diamalkan dan diteruskan ke masyarakat,” kata Muhammad Firdaus.
Terkait capaian dan tantangan 20 tahun reformasi tujuannya adalah mengembalikan semangat reformasi yang dulu ada pada mahasiswa penggagas reformasi. “Karena mahasiswa kini saya nilai cenderung sebelah mata dalam mengawal perkembangan bangsa dan jalannya sistem kepemerintahan,” tutur Firdaus.
Firdaus menilai mahasiswa saat ini kalah dalam menghadapi perkembangan teknologi yang kini terus mewabah. “Sehingga mahasiswa lebih bahagia menjadi konsumen teknologi dari pada menjalankan tugas kemahasiswaan yang diemban tidak sama seperti semangat para mahasiswa pejuang reformasi sehingga kita tunduk dan buta akan adanya kesenjangan yang seharusnya kita perjuangkan,” kata Firdaus.
Firdaus berharap mahasiswa IAIN Pontianak umumnya, dan terkhusus FSEI mampu memahami makna dari 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Reporter : Shindy Rosydarmawan
Editor : Imam Maksum