wartaiainpontianak.com – Sebagai bonus atas ketekunan dan istiqomahnya belajar Al-Qur’an selama bertahun-tahun, Safarina (19), qari’ah asal Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah insya Allah akan diberangkatkan umroh ke tanah suci Mekkah, Desember nanti.
Prestasi ini ia dapatkan sebagai juara pertama Cabang Tilawah Remaja Putri pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten yang digelar 2-4 November 2019 lalu di Kabupaten Mempawah. Kemenangannya ini yang nantinya juga membawanya sebagai perwakilan Kabupaten Mempawah dalam MTQ Tingkat Provinsi yang akan dilangsungkan di Kabupaten Sekadau, Maret 2020.
Safarina yang akrab disapa Safa ini merupakan mahasiswi program studi Pendidikan Agama Islam semester tiga, IAIN Pontianak. Al-Qur’an telah dipelajarinya sejak usia 4 tahun dan mulai belajar tilawah pada usia 6 tahun. Menjadi qari’ah merupakan keinginan terdalam kedua orang tua Safa, sehingga oleh orang tuanya ia dititipkan kepada Alm. Ustadz Ramli untuk belajar tahsin Al-Qur’an dan selanjutnya belajar tilawah kepada Ustadz Ramlan. Belajar pun dilakukan rutin setiap ba’da maghrib, bersama murid-murid lain ia didisiplinkan dengan sebatang rotan jika tidak belajar.
Selanjutnya, ia mengatakan mulai mengikuti lomba saat usianya 10 tahun, yaitu pada Cabang Tartil Anak-Anak pada MTQ tahun 2010 silam, sekaligus pertama kalinya memenangkan juara pertama mewakili Kabupaten Pontianak (Mempawah masih termasuk dalam Kabupaten Pontianak saat itu). Ia juga pernah menembus tingkat nasional yaitu pada saat Festival Lomba Seni Siswa Nasional di Semarang tahun 2014 dan masuk ke dalam 10 besar Cabang Tilawah.
Adapun ia juga bercerita mengenai kisah uniknya selama mengikuti MTQ. Yakni pada saat peralihan usianya dari golongan anak-anak ke remaja. Pada MTQ Tingkat Kabupaten di Kecamatan Anjungan itu, setelah mengikuti lomba, ia didiskualifikasi pada pukul 00.00 WIB karena telah melebihi satu hari dari usia maksimal golongan anak-anak. “Tapi, kan, Safa masih kecik waktu itu, jadi tadak masalahkan itu–yang penting dapat pengalaman,” ucapnya sambil mengenang pengalaman yang konyol tersebut.
Safa mengatakan motivasinya mengikuti perlombaan-perlombaan tilawah ini saat ditanya wartaiainpontianak.com, “Motivasi Safa ye, seperti yang selalu ditekankan oleh ustadz-ustadz Safa, tilawah ini sebagai taqarrub ilallah, untuk mendekatkan diri kepada Allah,” Ia menyebutkan bahwa prestasi-prestasinya sebenarnya adalah suatu ujian, yang mana apakah membuat kita bersyukur dan lebih mendekatkan diri kepada Allah atau malah lupa kepada-Nya dan menyombongkan diri.
Hadis Nabi juga menjadi motivasinya mengikuti tilawah sebagai syiar Islam, hadis tersebut berbunyi “Khoirukum man ta’allamal qur’an wa ‘allamahu. Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (H.R. Bukhari) Dan selain tilawah, Safa sempat mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak di Danau Sentarum melalui Maghrib Mengaji selama dua semester awal perkuliahannya.
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Syukri dan Wisma Arsyad itu mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh keluarga, guru-guru, dan sahabat-sahabatnya atas dukungan mereka, serta ucapan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Mempawah yang telah mempersembahkan tiket umroh ini, “Terima kasih kepada mereka semua–tanpa ada dikhususkan salah satunya–ya karena doa dukungan mereka ini satu kesatuan, dan, tidak lupa, semua ini juga dapat terjadi atas izin Allah SWT,” ungkap Safarina penuh syukur.
Safa mengungkapkan pesannya untuk jangan pernah bosan membaca Al-Qur’an walaupun belum semua bacaannya dapat dipahami.
“Karena seperti yang Ustadz Adi Hidayat katakan, bahwa ada tiga ahli Qur’an, dan salah satunya yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Oh iya, selalu jadikan Al-Qur’an sebagai teman, insya Allah ia menjadi syafa’at kita di hari akhir. Bi barkatil Qur’an, seperti umroh ini, itu bonus dari Allah.” pesannya.
Reporter: Mei Hani Anjani
Editor: Syarifah Desy