wartaiainpontianak.com – Kelompok 38 Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kunjungi pabrik perah susu sapi di Desa Sungai Bakau Besar Laut, Sabtu (04/08/19). Usaha ini Merupakan edukasi dari salah satu warga yang berasal dari Bandung, dengan warga yang ada di Bakau.
Tujuannya adalah untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA), dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kalimantan Barat, serta untuk meningkatkan perekonomian, khususnya untuk masyarakat sekitar pabrik tersebut.
Dengan membawa bibit ternak dari Australia Pada tahun 2000, dan berkembang pada tahun 2014. Sehingga pabrik perah susu sapi ini bisa di konsumsi sampai saat ini, dan menghasilkan empat produk yang bisa dipasarkan.
“Pabrik ini merupakan satu-satunya pabrik pengelolahan susu sapi yang ada di Kalimantan Barat, yang terletak di Desa Sungai Bakau ini, yang sudah mendapatkan izin BPOM untuk pemasaran,” terang Sami selaku manager pengelolaan susu sapi tersebut.
Pemasaran dari beberapa hasil produk susu sapi ini, salah satunya tahu susu dipasarkan melalui distributor dengan beberapa sales-sales yang ikut memasarkan lewat medianya masing-masing, pemasaran juga hanya masih disekitar Kalbar.
Salah satu karyawan yang dari sambas mengatakan, pengambilan makanan dilaksanakan pada pukul 05:30, dengan mengambil rumput liar yang ada di sekitar area pabrik. Dalam usaha tersebut memiliki 25 karyawan, 20 khusus untuk produksi susu tahu, 20 marketing dan 5 di bagian manajemen.
Dengan jumlah 48 ekor sapi, proses perah susu sapi ini dilakukan dua kali sehari waktu pagi dan sore. pagi dimulai pada pukul 05:00 dengan hasil 80 liter, sedangkan pada sore hari dimulai pukul 16:00, dengan hasil 70 liter, dari 24 ekor sapi yang produktif, penghasilan sekitar 150 liter perhari.
Sebelum pemerahan susu sapi dilakukan tahap pembersihan sapi terlebih dahulu, dan bagian puting susu sapi dicuci dengan air hangat untuk merangsang agar air susunya keluar, proses ini biasa disebut (Hormon oksitosin).
Proses pemerahan susu sapi juga tidak sembarangan, tetapi memiliki dua cara, yaitu striping digunakan pada puting susu sapi yang kecil, dengan teknik jepit, sedangkan yang kedua wolen digunakan pada puting susu sapi yang besar dengan teknik kepal.
Didalam perusahaan susu ini ada empat penggelolaan produk, salah satunya tahu susu.
“Dengan mengambil ide dari permasalahan dibulan puasa, karena banyak yang puasa, dan pada bulan puasa susu dan tahun terserap. Sehingga menemukan solusi menciptakan produk baru yaitu Tahu susu yang bisa diterima konsumen dan berlanjut hingga sekarang,” ungkap Pak Agus selaku penanggung jawab kesehatan hewan, dan Inseminasi (kawin suntik).
Pabrik susu ini sudah banyak digunakan mahasiswa untuk magang sesuai jurusannya, baik dari Universitas Tanjungpura Pontianak maupun dari Politeknik Sambas.
Harapan Pak Agus “Dengan kunjungan langsung dilapangan adek- adek mahasiswa IAIN Pontianak bisa terispirasilah, dan kedepannya bisa jadi entrepreneur gitu”.
Reporter : Napipah Badryah