wartaiainpontianak.com – Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syar’iah (Fasya) mengadakan acara pembukaan kegiaatan Gebyar Ahwal Syakhsyiyah (GAS) di Aula Syeikh Adul Rani, Selasa, 23 April 2019.
Pada malam pembukaan panitia turut mengundang Gubernur Kalimantan Barat yang kemudian diwakilkan oleh Sekretaris Daerah Kalbar, Syarif Kamaruzzaman untuk meresmikan acara GAS 2019.
GAS tahun ini mengusung tema meningkatkan semangat generasi muda yang kreatif edukatif serta bermoral agamis. Tahun ini merupakan kali ke 3 GAS yang akan berlangsung selama 23 April 2019 hingga 26 April 2019.
Kegiatan ini akan diisi dengan beberapa seminar serta berbagai macam lomba, diantaranya, lomba tulis artikel dan video kreatif dengan dua tema pilihan yang pertama “Remaja mileneal vs Pernikahan Dini. Dan yang kedua “Generasi melenial peduli kependudukan”.
Serta ada pula lomba Qiro’atul kutub dan hadrah tingkat provinsi. Tidak hanya itu, juga akan diadakan seminar dari Balai Pemasyarakatan Kelas II Pontianak (Bapas), BKKBN. Hingga dimeriahkan dengan beauty class dari wardah dan juga gebyar UMKM yang diisi sekitar kurang lebih 30 stand.
Gusti M. Fakhrurrazi, ketua panitia GAS berharap degan adanya Gebyar Ahwal Syakhshiyyah ke-3 ini bisa memberikan hal positif bagi mahasiswa, siswa maupun masyarakat. “Khususnya panitia mengadakan perlombaan ini berharap bisa menyalurkan kreatifitas meraka dan juga insyaa Allah memberi edukasi dan sarana untuk mereka mengembangkan bakat atau telent yang meraka punya,” tutur Gusti M. Fakhrurrazi.
Muhammad Hasan, Dekan Fakultas Syariah (Fasya) menuturkan, bahwa dia merasa bangga dengan terlaksananya GAS. “Melihat tadi sempat ada bebarapa kendala seperti hujan yang deras, dan lampu yang tiba-tiba mati tapi alhamdulillah adek adek mahasiswa mampu dan bisa mengatasi semuanya dan acara berjalan lancar,” tuturnya.
Dia mengapresiasi keberanian panitia GAS yang mengundang Gubernur Kalimantan Barat. “Walaupun kemudian diwakilkan oleh Sekda Kalbar,” ujarnya. Menurutnya Fasya saja belum sempat mengundang Gubernur, tapi mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam sudah duluan mengundang gubernur.
Muhammad Hasan berharap agar GAS menjadi ajang pengembangan bakat dan kreatifitas serta mempromosikan jurusan Hukum Keluarga Islam kepada masyarakat. “Semoga acara ini menjadi ajang pengembangan kreatifitas serta mempromosikan jurusan hukum keluarga islam kepada masyarakat,” harapnya.
Reporter : Cut Damia Mahfudzah Kobat