PONTIANAK – Aliansi Mahasiswa lakukan unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Barat (Kalbar) menuntut 3 poin penting yang disambut baik oleh Ketua DPRD Kalbar pada Senin,(6/1).
Muhammad Sher Khan, koordinator unjuk rasa, menyatakan bahwa dalam aksi kali ini, mereka bergabung dengan beberapa aliansi di Kalimantan Barat untuk mengangkat tiga isu strategis yang menurutnya sangat penting. Isu-isu tersebut, katanya, harus segera dibahas dan diselesaikan oleh pemerintah yang sedang berkuasa saat ini.
“aksi kali ini kita bersama beberapa aliansi di Kalimantan Barat dengan membawakan tiga isu strategis yang bagi kami cukup seksi ya terjadi di negara ini yang memang segera harus dibahas dan dituntaskan oleh rezim saat ini,” ucapnya saat diwawancarai sejumlah media.
Tuntutan kedua menurut Sher Khan, instansi Polri harus membenahi internalnya agar tidak terulang kembali oknum yang merusak citra nama baik Polri.
“harus adanya pendidikan moral secara masif ditubuh instansi Polri sehingga hal-hal yang saat ini tindakan-tindakan tercela itu tidak lagi terjadi di bangsa ini,” ujarnya.
Sher Khan juga mengkritik perencanaan Prabowo yang akan jadikan pemilihan kepala daerah yang dipilih langsung DPRD tanpa melibatkan masyarakat,sehingga menumbuhkan kecacatan dalam demokrasi.
“pemilihan kepala daerah dipilih langsung oleh DPRD ini kita anggap sebagai kemunduran demokrasi bahkan sebelum disahkan pun, wacana dari Prabowo itu adalah salah satu wacana yang sangat mencerminkan pemimpin yang tidak mengerti prinsip-prinsip demokrasi yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Sher Khan menegaskan jika tuntutan yang diajukan ke dewan DPRD Kalbar tidak diproses dengan baik maka, aliansi mahasiswa akan menerjunkan massa yang lebih besar kedepannya.
“misalnya tiga tuntutan ini tidak direspon, kita tidak segan-segan lagi dengan jumlah masa yang lebih besar kita akan datang untuk menagih komitmen tadi apa yang dikatakan oleh Pak Ketua DPR berserta jajarannya,” tangkasnya.

Aloysius sebagai Ketua DPRD Kalbar yang terpilih, mengapresiasi mahasiswa yang menyampaikan pendapat dengan kondusif sehingga penyampaian tuntutan diterima dengan baik.
“saya memberi apresiasi yang sangat baik, Dimana penyampaian aspirasi kawan-kawan ini tertib, sopan, bagus. Sudah ada poin to poinnya yang akan disampaikan,”
Aloysius menambahkan bahwa DPRD akan menyampaikan 3 tuntutan mahasiswa ke DPR Republik Indonesia (RI). “Nanti kami sebagai lembaga, sebagai ketua DPRD, pimpinan DPRD, akan menyampaikan. Karena permasalahan Undang-Undang ini, ya ranahnya adalah DPR RI,” pungkasnya.
Ketua DPRD Kalbar membuka ruang diskusi kepada mahasiswa yang ingin mengajukan pendapat dan bertemu langsung selagi berada di kantor DPRD Kalbar.
“Selama saya ada di sini, karena tugas saya kan ada juga pembagian tugas kepada pimpinan lain,” lugasnya.
Aloysius akan membuka ruang diskusi kepada masyarakat untuk berdiskusi permasalahan yang terjadi di Kalimantan Barat, Ia siap untuk menyediakan fasilitas yang tersedia.
“Bisa, enggak masalah.Yang penting tertib yang tadi saya sampaikan kan, kalau sudah 100 orang lebih, ya rasanya tidak muat. Kalau kayak tadi 5-60 orang, apalagi keperwakilan. Kalau keperwakilan mungkin ruang pimpinan 10-15 orang bisa,” ucapnya.
Penulis : Aghisna
Editor : Aulia