wartaiainpontianak.com – Berkisar ribuan aliansi mahasiswa Ampera (Aliansi Mahasiswa Amanat Penderitaan Masyarakat Kalimantan Barat) telah menggelar aksi demonstrasi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Kamis(08/10).
Para peserta aksi Aliansi mahasiswa Ampera dan BEM se-Kalimantan Barat tersebut mengaspirasikan suara rakyat yang terkhianati oleh janji Dewan Perwakilan Rakyat.
Aksi ini dilakukan juga secara serentak oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Kalimantan Barat sehingga dibentuk menjadi Aliansi Mahasiswa untuk Amanat Penderitaan Masyarakat Kalimantan Barat (AMPERA).
Adapun tuntutan yang diajukan adalah;
1. Pemerintah dan wakil rakyat Indonesia telah gagal menjaga hak-hak rakyat dan lingkungan sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28 H ayat 1 UUDÂ 1945, yang dibuktikan dengan dipaksakannya pengesahan RUU OMNIBUS LAW yang tidak memiliki landasan hukum dan menyengsarakan rakyat;
2. Pemerintah dan wakil rakyat Indonesia telah gagal mengelola Negara sesuai dengan amanat amandemen pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 alinea keempat. Dibuktikan dengan tingginya kesenjangan sosial diantara masyarakat, tidak di utamakannya pendidikan dan lemahnya sektor kesehatan;
3. Pemerintah dan wakil rakyat Indonesia telah menindas hak-hak rakyat bersuara sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 28E ayat 3, dibuktikan dengan masih begitu banyak kriminalisasi terhadap aktivis dan masyarakat dalam bersuara.
Terkait dengan tidak ada titik temunya hasil pada aksi demonstrasi hari ini, Ansarrudin sebagai koordinator lapangan Aliansi Mahasiswa Ampera mengatakan,
“Hasil yang diinginkan memang tidak ada, karena kita belum sampai pada titik penyampaian tuntutan dan tadi kita juga udah susul tapi para dewannya udah pada balik semua, nah gitu jadi untuk hari ini memang ya belum maksimal lah karena tidak ada hasil sama sekali,” ucapnya.
Tidak hanya hasil yang belum didapatkan penyampaian hal-hal yang dibawakan dari aliansi mahasiswa juga tidak tersampaikan. “Kalau dari aliansi satu patah katapun tidak tersampaikan pada DPR terkait dengan isu yang subtansial saat ini,” tambah Ansar.
Aksi demonstrasi hari ini juga sangat diluar dugaan sehingga keadaan menjadi ricuh, ketua koordinator lapangan mahasiswa ampera juga menyatakan kekecewaannya pada peserta aksi.
“Yang pertama kami kecewa juga dengan kawan-kawan yang tidak tergabung dalam aliansi dan tidak terkonsolidasi bahkan tidak konfirmasi dengan kawan-kawan dialiansi dan pada saat dilapangan hanya membuat tindakkan-tindakkan yang anarkis dan ricuh seperti itu,” ucap Ansar.
Ansar juga berharap dengan aksi demonstrasi hari ini untuk para kawan-kawan yang terkena insiden.
“Kawan-kawan mahasiswa yang terkena insiden, luka-luka dan segala macam semoga diberi kemudahan dalam sembuh, dalam sehat dan kita juga menggalang aksi solidaritas yang terkena luka-luka, tersungkur dan terkena gas air mata seperti itu.” tutupnya.
Reporter: Fitriani Purbowati Ningsih
Editor : Syarifah Desy